Sabtu, 21 Mei 2011

Pelatihan UAS Akhir Semester 2 Mapel IPA Kelas 8



Sumber: BSE Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar
Tahun 2008
Disusun oleh: Saeful Karim, Ida Kaniawati, Yuli Nurul Fauziah, Wahyu Soepandi
Penerbit: PT.Setia Purna Inves
Hak Cipta: Departemen Pendidikan Nasional
Diperbanyak oleh: PT. MACANAN JAYA CEMERLANG

Minggu, 15 Mei 2011

Kisi-kisi Ulangan Semester Kelas 8 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KISI-KISI ULANGAN HARIAN 1
1. Menemukan pokok-pokok berita (Contoh Soal)
2. Mengemukakan kembali isi berita
3. Menyampaikan persetujuan, sanggahan dlm diskusi
4. Membawakan acara
5. Menemukan masalah utama dari berbagai berita (Contoh Soal)
6. Menemukan informasi utk bahan diskusi
7. Membacakan teks berita

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS)
1. Menemukan pokok-pokok berita (Contoh Soal)
2. Mengemukakan kembali isi berita
3. Menyampaikan persetujuan, sanggahan dlm diskusi
4. Membawakan acara
5. Menemukan masalah utama dari berbagai berita
6. Menemukan informasi utk bahan diskusi
7. Membacakan teks berita
8. Menulis rangkuman (Contoh soal)
9. Menulis teks berita

KISI-KISI ULANGAN HARIAN 2:
1. Menulis slogan (Contoh), poster (Contoh)
2. Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (Contoh Soal)
3. Menjelaskan tema dan latar novel remaja (Contoh Soal)
4. Mendeskripsikan alur novel remaja
5. Mengomentari kutipan novel remaja
6. Menanggapi hal yg menarik dari kutipan novel

KISI-KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS)
1. Menemukan pokok-pokok berita
2. Mengemukakan kembali isi berita
3. Menyampaikan persetujuan, sanggahan dlm diskusi
4. Membawakan acara
5. Menemukan masalah utama dari berbagai berita (Contoh Soal)
6. Menemukan informasi utk bahan diskusi
7. Membacakan teks berita
8. Menulis rangkuman (Contoh soal)
9. Menulis teks berita
10. Menulis slogan (Contoh), poster (Contoh)
11. Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (Contoh Soal)
12. Menjelaskan tema dan latar novel remaja (Contoh Soal)
13. Mendeskripsikan alur novel remaja
14. Mengomentari kutipan novel remaja
15. Menanggapi hal yg menarik dari kutipan novel
16. Menjelaskan alur, pelaku, dan latar novel
17. Mengenal ciri-ciri umum puisi pada buku antologi puisi
18. Menulis puisi bebas dg pilihan kata yg sesuai (Contoh Soal)
19. Menulis puisi bebas dg memperhatikan unsur persajakan (Contoh Soal)

Sumber:yadi82.blogspot.com

Kisi-kisi Ulangan Semester Kelas 8 Mata Pelajaran IPA

Fisika
1. Gaya dan Penerapannya
    a. Jenis-jenis gaya
    b. Mengukur gaya
    c. Hukum Newton
    d. Gaya gesek
2. Energi dan Perubahannya
    a. Bentuk-bentuk energi
    b. Perubahan bentuk energi
    c. Hukum kekekalan energi
    d. Usaha
    e. Pesawat sederhana
3. Tekanan
    a. Tekanan pada zat cair
    b. Tekanan pada zat padat
    c. Tekanan udara
4. Getaran dan Gelombang
    a. Ciri-ciri getaran 
    b. Pengertian gelombang
    c. Panjang gelombang
    d. Cepat rambat gelombang
    e. Pemantulan gelombang
5. Bunyi
    a. Nada
    b. Resonansi
    c. Pemantulan Gelombang bunyi
6. Cahaya
    a. Pemantulan cahaya
    b. Cermin dan Sifat Bayangan
    c. Pembiasan cahaya
    d. Lensa
    e. Dispersi cahaya
7. Alat-alat Optik
    a. Mata
    b. Kamera 
    c. Lup
    d. Mikroskop
    e. Proyektor

Biologi

1. Sistem pernafasan pada manusia
    a. Pengertian
    b. Organ pernafasan manusia
        - Rongga hidung
        - Laring
        - Trakhea
        - Paru-paru
        - Alveolus
    c. Mekanisme pernafasan
       - Pernafasan dada
       - Pernafasan perut
2. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
    a. Struktur Luar (morfologi)
        - Akar
        - Batang
        - Daun
    b. Struktur dalam (anatomi)
        - Akar
        - Batang
        - Daun (kutikula, epidermis, palisade, sponsa, stomata, jaringan parenkim)
        - Bunga (mahkota, kelopak, benang sari, putik, tangkai bunga, kelenjar madu)

    c. Pernafasan Tumbuhan
       - Tumbuhan Tingkat Tinggi
       - Tumbuhan Tingakt Rendah
   d. Sistem Transportasi pada Tumbuhan
   e. Faktor yg mempengaruhi naiknya air dari tanah
       - Tekanan akar (osmosis)
       - Daya isap daun
       - Kapilaritas batang
   f. Sistem pengeluaran pada tumbuhan
      - Transpirasi
      - Gutasi
3. Gerak pada tumbuhan
    a. Endonom
    b. Higroskopis
    c. Etionom
        - Tropisme (foto, geo, hidro, kemo, tigmo)
        - Nasti (seismo, foto, nikti, termo, hapto, komplek)
        - Taksis ( kemo, foto)             
      

Selasa, 03 Mei 2011

Alat-alat Optik

Mata

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia.
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.

Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.

Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.
Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.

Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.

Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.

Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.

Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.
Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.

Daya Akomodasi Mata
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor).

Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.

Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.

2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah "tak terhingga".
Cacat Mata

Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.

Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan :

Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.

Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal.
Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata miopi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata

Rabun dekat (hipermetropi)

Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si
si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi.
so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata

Mata tua (presbiopi)

Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

Astigmatisma (mata silindris)

Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris

Kamera

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :Ö lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difotoÖ diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnyaÖ aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya Ö shutter pembuka/penutup "dengan cepat" jalan cahaya yang menuju ke pelat filmÖ pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan
Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil.
Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.

Lup (kaca pembesar)
Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas.
Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi.
Mata tidak berakomodasi
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perhatikan gambar. Dari gambar terlihat bahwa Karena untuk melihat tanpa berakomodasi maka perbesaran sudut (perbesaran anguler) yang didapat adalah
PP= jarak titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Mata berakomodasi maksimumAgar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa (O
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah:Karena si = -PP maka dari persamaan lensa tipisPersamaan ini bila dimasukkan dalam persamaanM = perbesaran lupPP= titik dekat mataf = jarak titik fokus lensa

Mikroskop

Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya.Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan mikrometer.
Dasar kerja mikroskop :

Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Pengamatan dengan akomodasi maksimumUntuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh/diletakkan pada titik dekat mata (PP). Perhatikan gambar!Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu: M = Moby . Mok
Pengamatan dengan mata tidak berakomodasiUntuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar!

Perbesaran yang diperoleh adalah: M = Moby . Mok
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
d = Si ob + So ok (berakomodasi )
d = Si ob + f ok (tidak berakomodasi)

Teropong (Teleskop)
A. teropong bintang
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi
- terdiri dari 2 buah lensa cembung berjarak fokus panjang.
- jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
- dasar kerjanya :Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh (tak terhingga), berkas cahaya datan berupa sinar-sinar yang sejajar.
Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik api (fokus).
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler (untuk penggunaan normal / mata tidak berakomodasi).

Perhatikan gambar terbentuknya bayangan sebagai berikut: Tanpa teropong mata melihat dengan sudut anguler a, tetapi dengan teropong akan melihat dengan sudut anguler b. Maka perbesaran anguler yang didapatkan adalah:Dari gambar terlihat bahwa:
Sehingga perbesaran yang didapat adalah:Karena fob dan fok berimpit (lihat gambar), maka panjang teropong adalah: d = fob + fok

Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa berakomodasi dan didapatkan: Panjang teropong adalah: d = fob + Sok

B. teropong bumi 
 
Teropong bumi disebut juga teropong medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
Dasar kerjanya :Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2.fp sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2.fp juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .
Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi : d = fob + 4.fp + fok

Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :

C. teropong prisma (binokuler)

Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.
Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :

1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).

3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.

D. Teropong pantul astronomi
 
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai cermin obyektif, sebuah lensa cembung sebagai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari cermin obyektif ke lensa okuler.
Dasar kerja lihat gambar berikut :

E. Teropong panggung

Teropong panggung (teropong Galilei) terdiri dari dua lensa, yaitu:- lensa obyektif berupa lensa cembung- lensa okuler berupa lensa cekung
Dasar kerja dari teropong ini adalah: sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah "tegak"Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar berikut.
Dari gambar di atas (untuk pengamatan tanpa akomodasi) maka panjang teropong adalah
d = foby + fok
catatan: fok bernilai negatif (-)Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada teropong bintang ataupun juga teropong bumi.

Soal Latihan

1. Sebuah lup memiliki fokus 2,5 cm. Berapakah perbesaran sudut lup untuk mata tak berakomodasi?


2. Seseorang yang memakai kacamata - 0,25 dioptri dapat melihat benda yang sangat jauh dengan jelas. Jika orang tersebut melepas kacamatanya, berapakah jarak paling jauh yang masih dapat dilihatnya ?


3. Seseorang yang titik dekatnya 50 cm hendak membaca buku yang diletakkan pada jarak 25 cm. Hitung kekuatan kaca mata yang dipakai.


4. Seorang rabun dekat dapat melihat benda dengan jelas pada jarak kurang dari 75 cm. Jika ia menggunakan kacamata yang mempunyai kuat lensa 2,5 dioptri, berapa titik dekatnya setelah ia memakai kacamata ?


5. Sebuah mikroskop mempunyai jarak fokus lensa obyektif 2 cm dan jarak fokus lensa okuler 5 cm. Panjang mikroskop 25 cm. Jika mata normal melihat benda renik tanpa berakomodasi, hitung perbesaran total mikroskop.


6. Sebuah teropong bumi memiliki lensa obyektif berfokus 16 cm dan lensa okuler berfokus 10 cm dan lensa pembalik berfokus 2 cm. Jitung berapa panjang teropong.


7. Sebuah teropong bintang mempunyai daya perbesaran 20 X dan memberikan bayangan di tempat yang jauhnya tak terhingga. Jarak fokus lensa obyektif 100 cm. Hitung panjang teropong.


Sumber: Belajar IPA Kelas 8 (Membuka Cakrawala Alam Sekitar)
Penerbit: Erlangga 2008

Senin, 02 Mei 2011

PENGERTIAN LENSA DAN MACAMNYA

Pengertian

Lensa atau kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".

Pembiasan Lensa Cekung (Negatif)


Lensa cekung disebut lensa divergen karena dapat memancarkan berkas sinar cahaya yang sejajar sumbu utama dan seolah-olah berasal dari satu titik di depan lensa.

Tiga sinar istimewa pada lensa cekung


  1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus aktif F1
  2. Sinar datang seakan-akan menuju titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama
  3. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan
Rumus Lensa Tipis
1/f = 1/So + 1/Si
M = Si / So
P = 1 / f

 
Keterangan:
So = jarak benda (m)
Si = jarak bayangan (m)
f = jarak fokus (m)
M = Perbesaran linier bayangan
P = Kuat lensa (dioptri)


Rumus-rumus di atas dipergunakan dengan perjanjian sebagai berikut.

1). Jarak fokus lensa bernilai:
a). positif untuk lensa cembung, karena lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya.
b). negatif untuk lensa cekung. karena lensa cekung bersifat menyebarkan cahaya.
2). Untuk benda dan bayangan nyata, nilai So, Si, ho dan hi bernilai positif.
3). Untuk benda dan bayangan maya, nilai So, Si, ho dan hi bernilai negatif.
4). Untuk perbesaran bayangan maya dan tegak, nilai M positif
5). Untuk perbesaran bayangan nyata dan terbalik, nilai M negatif.


Persamaan Lensa Tipis
Keterangan:
f = jarak fokus (m)
n1 = indeks bias medium disekitar lensa
n2 = indeks bias lensa
R1 = jari-jari kelengkungan permukaan 1
R2 = jari-jari kelengkungan permukaan 2
R1 dan R2 bertanda positif jika cembung
R1 dan R2 bertanda negatif jika cekung



Pembiasan Lensa Cembung (Positif)

Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Sifat dari lensa ini adalah mengumpulkan sinar sehingga disebut juga lensa konvergen.
Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung

Ada tiga tiga sinar istimewa pada lensa cembung.
1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.
2. Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama

3. Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan.
Langkah-langkah pembentukan bayangan pada lensa.

1. Lukis dua buah sinar istimewa (agar lebih sederhana gunakan sinar istimewa pada poin 1 dan 3)
2. Sinar selalu datang dari depan lensa dan dibiaskan ke belakang lensa. Perpanjangan sinar-sinar bias ke depan lensa dilukis sebagai garis putus-putus.
3. Perpotongan kedua buah sinar bias yang dilukis pada langkah 1 merupakan letak bayangan. Jika perpotongan didapat dari sinar bias, terjadi bayangan nyata, tetapi jika perpotongan didapat dari perpanjangan sinar bias, bayangan yang dihasilkan adalah maya.

Contoh:


Sifat bayangan: Nyata, terbalik, diperbesar.


Untuk letak benda pada ruangan lainnya anda bisa menggambarnya sendiri dengan memanfaatkan ketiga sinar istimewa yang telah dipaparkan di atas. Begitu juga dalam menentukan sifat bayangannya. Lihat contoh pada animasi di atas.

Selain dengan melukis bayangan , kita juga dapat menentukan sifat bayangan dengan menggunakan metode penomoran ruang berdasarkan aturan Esbach

Dalil Esbach untuk lensa:

Sama seperti pada pemantulan cahaya pada cermin lengkung, posisi bayangan ditentukan dengan menjumlahkan nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan, yakni harus sama dengan lima. Misalnya benda berada di ruang II, maka bayangan ada di ruang 3. Lengkapnya dalil Esbach untuk lensa dapat disimpulkan sebagai berikut.

Dalil Esbach
1.
2.
Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan lima.
Untuk setiap benda nyata dan tegak:
 
a.

b.
Semua bayangan yang terletak di belakang lensa bersifat nyata dan terbalik.
Semua bayangan yang terletak di depan lensa bersifat maya dan tegak.
3.
Bila nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, maka ukuran bayangan lebih besar dari bendanya dan sebaliknya.
 
Contoh:
Sebuah benda diletakkan pada jarak 25 cm di depan sebuah lensa positif yang fokus utamanya 10 cm. Tentukan sifat-sifat bayangan yang terbentuk!
 
Penyelesaian:
Dari data soal dapat disimpulkan bahwa benda diletakkan di ruang III, yakni di suatu titik antara 2F dan dan tak terhingga (lihat gambar 30 di atas). Oleh karena jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan harus lima, berarti bayangan ada di ruang 2 (di belakang lensa). Jadi, sesuai dengan dalil Esbach sifat bayangan adalah nyata dan terbalik (karena di belakang lensa) serta diperkecil (nomor ruang bayangan lebih kecil dibandingkan nomor ruang benda).

Sumber:
Foster, Bob. 2004.  Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X Semester 2.Jakarta: Erlangga

Minggu, 01 Mei 2011

Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung

Sama dengan cermin cemkung, cermin cembung jg mempunuai tiga sinar istimewa. Karena jarak fokus dan pusat kelengkungan cermin cembung berada di belakang cermin maka ketiga sinar istimewa pada cermin cembung tersebut adalah :
1.
Sinar yang datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
2.
Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari fokus
3. Sinar yang datang menuju fokus akan di pantulkan sejajar sumbu utama
Untuk dapat melukis banyangan pada cermin cembung di perlukan minimal dua sinar istimewa, sama caranya pada cermin cekung. Coba perhatikan contoh lukisan di bawah ini.
Benda AB di depan cermin cekung, lukisan bayangannya menggunakan dua sinar istimewa (1) sinar datang sejajar sumbu utama di pantulkan seolah-olah dari fokus (2) sinar datang menuju pusat kelengkungan di pantulkan kembali sehingga di peroleh bayangan A'B'.

Sifat bayangan dari benda di depan cermin cembung selalu :
Maya, Tegak, Diperkecil
Persamaan pada cermin cembung sama dengan cermin cekung, hanya pada cermin cekung F dan R bertanda positif dan F dan R pada cermin cembung bertanda negatif
Apakah persamaan-persamaan yang ada pada cermin cekung berlaku untuk cermin cembung? Jawabnya, ya! Persamaan-persamaan tersebut tetap berlaku. Hanya saja untuk cermin cembung, jarak fokus dan jari-jari kelengkungan pada persamaan bertanda negatif. Untuk jelasnya perhatikan contoh 3 di bawah ini.
Contoh:
3.
Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan cermin cembung yang jari-jari kelengkungannya 30 cm. Tentukan (a) jarak bayangan (b) tinggi bayangan (c) sifat-sifat bayangan
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 12 cm
s = 10 cm
R = -30 cm ® f = -15 cm
Ditanya:
a. s'
b. h'
c. sifat-sifat bayangan
Jawab:
a.
Jarak bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan

Jadi, jarak bayangan 6 cm. Tanda negatif berarti bayangan ada di belakang cermin dan merupakan bayangan maya.

b.

Tinggi bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan



c.
Jadi, tinggi bayangan = 7,2 cm berarti ukuran bayangan lebih kecil dibanding ukuran bendanya

Berdasarkan jawaban a dan b sifat-sifat bayangan adalah maya, tegak dan diperkecil
Contoh:
4.
Di manakah sebuah benda diletakkan di depan sebuah cermin cekung yang jari-jari kelengkungannya 60 cm, agar bayangan yang dibentuk cermin itu bersifat nyata dan berukuran 3 kali ukuran bendanya?
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 3 x ® s' = 3 s
R = 60 cm ® f = 30 cm

Ditanya: s?

Jawab:
Gunakan persamaan umum cermin cekung:
lalu masukkan data soal yang telah diketahui, kita dapatkan
atau

Jadi, agar diperoleh bayangan 3 kali lebih besar dari bendanya, maka benda harus diletakkan pada jarak 40 cm di depan cermin. Anda dapat memeriksa logis tidaknya jawaban ini dengan menggunakan Dalil Esbach, bagaimana?
Contoh:
5.
Dua cermin cekung A dan B yang masing-masing berjari-jari 40 cm disusun saling berhadapan dengan sumbu utama dan pusat kelengkungannya berhimpit. Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan cermin A. Tentukan (a) jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin A (b) jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin B (c) perbesaran bayangan total!
Penyelesaian:
Diketahui:
RA = 40 cm = RA = 40 cm
Jarak antara dua cermin cekung d = RA + RB = 80 cm
s A = 25 cm
Ditanya:
a. s'A ?
b. s'B ?
c. MT ?
Jawab:
Perhatikan gambar di bawah!
a. Jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin A s'A
Berarti benda di ruang 2 cermin A dan bayangannya pasti di ruang 3 atau sebelah kanan CA . Untuk tepatnya kita hitung saja.
s'A = 100 cm
Jadi, jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A adalah 100 cm di depan cermin A dengan sifat bayangan nyata, terbalik diperbesar (ingat Dalil Esbach dI atas!). Jarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin cekung itu yang hanya 80 cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cm di belakang cermin B.
Selanjutnya bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A ini menjadi benda maya bagi cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya di ruang 4 cermin cekung B yakni pada jarak 20 cm di belakang cermin tersebut.
b. Jarak bayangan yang dibentuk oleh cermin B
Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni
Tanda minus pada s B karena benda merupakan benda maya (di belakang cermin cekung). Jarak bayangan benda maya ini dapat ditentukan, yakni
didapat s'B = 10 cm. Artinya, cermin cekung B membentuk bayangan nyata dari benda maya (sB ) pada jarak
s' B = 10 cm (s'B tidak bertanda negatif berarti positif) di depan cermin tersebut. Bagaimana dapat Anda pahami? Bagus bila demikian halnya. Mari kita lanjutkan!
c. Perbesaran bayangan total
Perbesaran bayangan total maksudnya adalah perbesaran bayangan yang dilakukan oleh kedua cermin cekung A dan B sekaligus, yaitu
Jadi, bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A dan B 2 kali lebih besar dari bendanya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls