Sabtu, 22 Oktober 2011

PENCEMARAN PENGERTIAN, SUMBER, DAN DAMPAKNYA

Seperti yang ketahui bahwa bahan kimia yang tersebar dalam lingkungan fisik ini ada yang bermanfaat dan sangat diperlukan kehadirannya dalam jumlah sebanyak mungkin, ada yang berguna dalam kadar tertentu ada pula yang betul-betul bersifat sebagai racun dan berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
  1. Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
  2. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
  • Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
  • Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
  • Proses-proses dalam pabrik.
  • Sisa-sisa buangan dari aktivitas-aktivitas tersebut  di atas.
Pencemaran lingkungan ini sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia, tetapi baru abad 20 pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatan manusia meliputi;
  • Faktor Industrialisasi
  • Faktor Urbanisasi
  • Faktor Kepadatan Penduduk
  • Faktor Cara Hidup
  • Faktor Perkembangan Ekonomi
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor yang sangat mengganggu lingkungan hidup antara lain:
  1. Faktor Industrialisasi
    • Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan.
    • Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkan energi.
    • Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses di atas.
  2. Faktor Urbanisasi
    • Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan sistem
      transportasi.
    • Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil?samping selama proses-proses di atas.
  3. Faktor Kepadatan Penduduk
    • Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
    • Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
    • Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.
  4. Faktor Cara Hidup
    • Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
    • Tuntutan akan kemewahan.
    • Pemborosan energi.
  5. Faktor Perkembangan Ekonomi
    • Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
    • Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar.
Tabel 1 AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN
Jenis Aktivitas
Hasil Samping yang ditimbulkan
1
Rumah Tangga
Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
2
Transportasi
Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Suara Kecelakaan Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain
3
Industri dan Pabrik
Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Pencemaran panas Suara/kebisingan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
4
Pertambangan
Pencemaran udara karena demu Pencemaran air Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
5
Pertanian
Pencemaran Air Pencemaran tanah Buagan kotoran Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
Tabel 2 SUMBER ENERGI DAN PENGARUHNYA
No
Sumber Energi
Pengaruh pada lingkungan
1
Energi Matahari
Pertambangan bahan-bahan galian Pemanfaatan tempat tinggal
2
Batubara
Pertambangan Pencemaran udara karena pembakaran Pencemaran panas
3
Minyak Bumi
Pencemaran udara karena pembakaran Pencemaran air
4
Gas Alam
Pencemaran udara karena pembakaran
5
Nuklir
Pencemaran udara karena radiasi Pemcemaran panas Penumpukan sisa buangan
6
Biomass
Penggunaan tanah Pencemaran udara
 

 
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap lingkungan hidup karena meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun di sisi lain manusia juga ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi tersebut.

Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dampak pencemaran lingkungan, pembahasan dibagi melalui urutan sebagai berikut :
a. Dampak Pencemaran Udara
b. Dampak Pencemaran Air
c. Dampak Pencemaran Daratan

2. Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga terhadap lingkungan alam.

Pembangunan yang pesat dewasa ini, khususnya industri dan teknologi, serta semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita sudah tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari.

Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :
a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida
Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida
Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.

c. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida
Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.

d. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)
Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.

e. Dampak Pencemaran Partikel
Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1) Bisa karena peristiwa alamiah
2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan.

f. Dampak Kebisingan
Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.

g. Dampak Pemakaian Insektisida
Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga ditemukan pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain. Dimana dapat merugikan kesehatan manusia.

h. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca
Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer membentuk semacam “perisai”. Adanya perisai ini justru membuat panas yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi. Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.

3. Dampak Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup dimuka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena udah tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan.

Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam kegiatan industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi, harus diproses daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan. Selain itu dampak pencemaran air dapat menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam beberapa macam :
a. Keracunan Kadmium
b. Keracunan Kobalt
c. Keracunan Air Raksa
d. Keracunan Bahan Insektisida

Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama. Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan.

4. Dampak Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah berbentuk padat yang dibuang atau dikumpulkan disuatu tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat ini dapat bersifat sementara atau tetap. Oleh karena tempat pengumpulan padat sudah ditentukan, maka sudah saatnya diperhitungkan kemungkinan dampaknya.

Bentuk dampak pencemaran daratan dibagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Dampak Langsung
Dampak pencemaran daratan yang secara langsung oleh manusia adalah dampak dari pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan industri. Dampak langsung akibat pencemaran daratan lainnya adalah timbunan limbah padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh. Hal ini sering terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dump station menyebabkan pemandangan sekitar terlihat kurang enak dipandang dan mempengaruhi psikis penduduk sekitar.

b. Dampak Tidak Langsung
Dampak yang dirasakan secara tidak langsung akibat pencemaran daratan adalah apabila kaleng bekas, ban dan lain-lainnya bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Apabila menggigit manusia dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit-penyakit di bawah ini disebabkan oleh nyamuk, yaitu :
1) Penyakit Pes
2) Penyakit Kaki Gajah
3) Penyakit Malaria
4) Penyakit Demam Berdarah

jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan


Pencemaran berdasarkan tempat terjadinya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.
1.      Pencemaran air
Air merupakan kebutuhan pokok seluruh makhluk hidup. Di dalam kehidupan kita sehari-hari air banyak kegunaannya, misalnya untuk minum, mencuci, memasak, dan mandi. Air juga digunakan untuk
keperluan lain seperti, untuk mengairi sawah dan ladang,  serta untuk kegiatan industri, Selain dibutuhkan oleh manusia, air juga dibutuhkan oleh tumbuhan-tumbuhan dan hewan. Dengan demikian semua makhluk hidup membutuhkan air.
            Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama
Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian
Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian
Pemanfaatan air yang kurang baik untuk berbagai keperluan manusia dapat menimbulkan pencemaran.  Pencemaran air adalah masuknya komponen-komponen tambahan seperti zat, energi, unsur, atau komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air tertanggu.  Pencemaran air meliputi pencemaran air sungai, air danau, air laut, dan air tanah terjadi akibat aktivitas manusia yang
tidak memperhatikan kualitas air yang digunakan.
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau k ondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.
Ciri-ciri yang dapat diamati pada air yang tercemar, yaitu sebagai beikut :
a.       Adanya perubahan suhu air
Peningkatan suhu air dapat menyebabkan kadar oksigen (O2) dalam air berkurang. Peningkatan suhu air dapat terjadi akibat aktivitas industri yang menggunakan air sebagai bahan pendingin mesin. Air bersuhu lebih tinggi yang dibuang oleh pabrik industri ke sungai dapat meningkatkan suhu air sungai. Akibatnya,   kandungan oksigen dalam air sungai berkurang sehingga mengganggu ekosistem yang berada dalam air sungai.
b.      Perubahan pH
pH air merupakan tingkat keasaman atau kebasaan air. Air yang tidak tercemar memiliki pH antara 6,5-7,5. Sifat air bergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang memilki pH lebih besar dari pH normal akan bersifat basa. Perubahan pH air tergantung pada polutan air tersebut. Air yang memiliki pH lebih kecil atau lebih besar dari kisaran pH normal tidak sesuai untuk kehidupan bakteri asidofil atau organisme lainnya yang hidup di air. Perubahan pH air dapat terjadi akibat masuknya limbah atau bahan pencemar ke dalam air sehingga air menjadi tercemar.
c.       Perubahan warna, bau dan rasa
Air bersih yang tidak tercemar memiliki warna bening, jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Perubahan warna, bau dan rasa pada air dapat terjadi akibat masuknya pencemar (polutan) ke dalam air baik, baik yang berasal dari limbah organik maupun anorganik.
d.      Timbulnya endapan dan bahan terlarut
            Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Endapan dan bahan terlarut dalam air yang berasal dari buangan pabrik mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, endapan dan bahan kimia terlarut dalam air dapat menghalangi masuknya sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air untuk melakukan fotosintesis.
e.       Adanya Mikroba Patogen
            Mirkoorganisne di dalam air berguna untuk menguraikan bahan-bahan pencemar yang masuk ke dalam air. Apabila behan-behan pencemar yang masuk ke dalam air semakin banyak, maka jumlah mikroorganismepun akan berkembangbiak semakin banyak. Di antara mikroorganisme tersebut memungkinkan adanya mikroba pathogen, yaitu mikroba pembawa penyakit, seperti bakteri coli dan virus.
2.      Pencemaran Udara
      Indonesia merupakan negara di dunia yang paling banyak memiliki gunung berapi. Di Indonesia terdapat 128 gunung berapi ( 13 % dari jumlah gunung berapi di dunia). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja untuk pembukaan lahan pertanian menyebabkan terjadinya pencemaran udara yang cukup menghawatirkan. Aktivitas industri dan transportasi juga penyumbang pencemaran udara yang cukup besar.
      Dalam keadaaan normal, udara mengandung sejumlah unsure gas dengan komposisi yang seimbang. Unsur-unsur tersebut diantaranya Nitrogen, Oksigen, Argon, karbondioksida, serta unsur-unsur lainnya dengan jumlah yang relative kecil. Pada Tabel 4.1 berikut adalah komposisi udara dalam keadaan normal.
Tabel 4.1. Komposisi Udara Normal
No.
Unsur
Lambang Unsur
Volume         (%)
1.
Nitrogen
N2
78,08
2.
Oksigen
O2
20,95
3.
Argon
Ar
0,93
4.
Karbondioksida
CO2
0,0340
5.
Neon
Ne
0,0018
6.
Helium
He
0,00052
7.
Ozon
O3
0,00006
8.
Hidrogen
H2
0,00005
9.
Krypton
Kr
0,00011
10.
Metan
CH4
0,00015
11.
Xenon
Xe
kecil sekali


Perubahan komposisi berlebihan dapat menimbulkan pencemaran udara. Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Dengan demikian, masuknya zat-zat asing berupa gas maupun partikel-partikel kecil ke udara di suatu daerah dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar.
3.      Pencemaran Tanah
            Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh :
a)      Kebocoran limbah cair industri atau yang sengaja dibuang ke tanah ;
b)      penggunaan pupuk kimia buatan secara berlebihan dalam pertanian;
c)      masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan tanah;
d)      kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
e)      limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan.
f)        Limbah reaktor atom dari PLTN.
            Pencemaran yang masuk ke dalam tanah akan terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak kepada kesehatan manusia  atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya
. JENIS-JENIS PENCEMARAN
a.Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan seperti CO2, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. Gas CO2 yang berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil dan akibat pembakaran kayu. Kadar gas CO2 yang semakin meningkat di udara tidak dapat segera di ubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang di tebang setiap tahunnya. Ini merupakan masalah global. Bumi seperti di selimuti oleh gas dan debu pencemar. Kandungan gas CO2 yang tinggi menyebabkan cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan lagi ke angkasa, sehingga suhu bumi semakin memanas. Inilah yang disebut efek rumah kaca (Green House). Jika hal ini terus berlangsung, maka es di utub akan mencair dan daerah dataran rendah akan terendam air. as CO dapat membahayakan orang yang mengisapnya. Jika proses embakaran tidak sempurna, maka akan menghasilkan karbon monoksid (CO). Gas O jika terhirup akan mengganggu pernapasan. Gas ini sangat reaktif sehingga engganggu pengingatan oksigen oleh hemoglobin dalam darah. Jika berlangsung erus menerus, dapat mengakibatkan kematian. as CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak bereaks, tidak erbau, tidak berasa dan tidak berbahaya. Banyak di gunakan untuk mengembangkan usa kursi, untuk AC, pendingin lemari es dan penyemprot rambut. Tetapi, ternyata da juga keburukan dari gas ini. Gas CFC yang naik ke atas dapat mencapai stratosfer. i stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3), yang merupakan pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet. Radiasi ultra violet dapat mengakibatkan kematianorganisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebabkankanker kulit dan kanker mata. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon. Gas SO dan SO2 juga dihasilkan dari hasil pembakaran fosil. Gas ini dapat bereaksi dengan gas NO2 dan air hujan dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, serta bangunan-bangunan jadi cepat.
6
b.Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah.
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
7
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, elas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah rganik, seperti sisa- sisa makanan dan sayuran).
c.Pencemaran Tanah
Pencemaran ini banyak diakibatkan oleh sampah, baik yang organik maupun onorganik. Sampah organik dapat di uraikan oleh mikroba tanah menjadi lapisan atas anah yang di sebut tanah humus. Akan tetapi, sampah anorganik/nonorganik tidak isa diuraikan. Bahan pencemar itu tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. at-zat limbah yang meresap ke tanah juga tidak dapat hilang dalam jangka waktu ang lama. at- zat limbah yang masuk ke tanah di serap oleh tanaman dan tetap menetap i dalam tubuh tumbuhan itu, karena tumbuhan tidak dapat menguraikannya. Limbah ndustri yang mengotori tanah biasanya adalah pupuk yang berlebihan dan enggunaan herbisida serta pestisida. Zat pencemar yang menetap pada tumbuhan itu, erus berpindah melalui jalur rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sehingga erpindahan itu menyebabkan adanya zat pencemar dalam setiap tubuh organisme ang melangsungkan proses rantai makanan. Hal ini akan menimbulkan menurunnya ualitas organisme, berupa kurangnya ketahanan terhadap gangguan dari luar.Selain pencemaran, kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh pengambilan umber daya alam dan pemanfaatannya, serta pola pertanian. Kerusakan itu antara ain terjadinya erosi dan banjir. Kerusakan lingkungan yang menimbulkan banyak encana menimbulkan gagasan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerusakan tu. Manusia berusaha melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan dan engadakan perbaikan terhadap kerusakan itu. Pencegahan kerusakan lingkungan dan engusahaan kelestarian dilakukan baik oleh pemerintah maupun setiap individu.
8
5. SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapat dilakukan dalam rangka elestarian,
pencegahan, dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat encemaran, yaitu :
1. Tindakan secara administratif,
2. Tindakan dengan menggunakan teknologi,
3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan.
a.Tindakan Secara Administratif
Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah, dengan engeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain peraturan emerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982. Disahkan presiden anggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan engelolaan lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum membangun pabrik atau proyek ainnya, para pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak ingkungan ( AMDAL ).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut tujukan epada pengelolaan santasi secara luas terhadap lingkungan sekitarnya.
Pemerintahjuga mengeluarkan baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkan untuk enentukan mutu lingkungan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan program ang meliputi berbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutan sehingga di arapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan mempertahankan fungsi ingkungan lestari.
b.Tindakan dengan Menggunakan Teknologi
Penanggulangan secara teknologis, adalah dengan cara membangun unit engolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair ebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka isebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah.

c.Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan
Penanggulangan secara edukatif adalah dengan mengadakan kegiatan pnyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya elestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup besar alam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah tangga. Karena tu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan kepada masyarakat ntuk mengelola sampah rumah tangga secara swadaya. Sampah rumah tangga secara mum dapat dibagi dua ada sampah anorganik seperti plastik, gelas dan kaca serta otol kaleng dan sampah organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan lain-lain. alah satu teknik pengolahan sampah organik rumah tangga adalah enggunakan “KERANJANG TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr. Takakura dalah Profesor di Jepang yang sukses melakukan praktek pengolahan limbah organic umah tangga di Jepang) adalah media pengolahan sampah secara biologi, karena enggunakan bakteri sebagai pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah eranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) ang umumnya berkapasitas 50 liter.

 Sumber: Dari Berbagai Sumber

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls